Selasa, 31 Mei 2011

Perancangan Sistem Informasi SDM - Bagian 4

Penyusunan Tujuan Sistem Informasi SDM

Desain dan implementasi yang sukses dari setiap sistem menuntut keterlibatan yang sangat tinggi dari pemakai. Jika para pemakai sistem dilibatkan secara aktif dari awal, peluang penerapannya yang sukses meningkat berlipat ganda.


Sebaiknya disusun tujuan yang terkuantitatif sehingga dapat diukur tingkat kegunaan sistem informasi SDM ini seperti berikut :
  • Menentukan jumlah dan tipe sumber daya manusia yang dibutuhkan setiap departemen untuk 1 tahun, 2 tahun, 5 tahun ke depan, proyeksi setahun haruslah ditambah atau dikurangi n persen dari kebutuhan sebenarnya.
  • Menghasilkan minimal n pelamar untuk setiap lowongan posisi manajerial maupun non-manajerial
  • Mempertahankan biaya perekrutan setiap karyawan baru antara Rp x dan Rp y untuk posisi klerikal dan semi ahli
  • Menempatkan semua karyawan tingkat profesional pada satu dari dua preferensi posisi puncak mereka dalam 2 tahun berikut.
  • Menyediakan minimal n jam seminar pengembangan untuk semua personalia yang telah menunjukkan potensi promosi ke jenjang yang lebih tinggi.
  • Mempertahankan tingkat gaji x persen di atas industri rata-rata untuk semua departemen.
Jika tujuan telah disusun telah disepakati oleh manajer staf maupun lini, efektivitas sistem informasi sumber daya manusia dalam membantu memenuhi tujuan tersebut dapat dipenuhi. Tentu ada variabel lain yang harus dipertimbangkan seperti perputaran karyawan, ketidakhadiran, kuantitas dan kualitas saran, jumlah dan tipe keluhan, kekerasan, frekuensi kecelakaan kerja, partisipasi dalam program tertentu, permintaan transfer, dan trend biaya tenaga kerja.

Pertimbangan Keperilakuan dalam Desain SISDM

Manajemen sepatutnya waspada terhadap kebutuhan karyawan akan kearifan, ekspresi diri, penghargaan diri, penerimaan sosial, dan aktualisasi diri. Komputer dan sistem database dapat dengan mudah menyumbat kebutuhan tadi dan menyebabkan banyak perilaku disfungsional di antara para manajer dan karyawan lain.

Sistem informasi berbasiskan komputer menyatukan beragam tugas yang sebelumnya terpisah ke dalam operasi tunggal sehingga tidak hanya menunjukkan kesan bahwa karyawan telah kehilangan nilai-nilai pribadi tetapi kemungkinan juga akan menyempitkan kesempatan berkomunikasi antar karyawan. Komputer menuntut akurasi tinggi dari orang-orang yang memasok data masukan, sehingga fleksibilitas tingkat dan arah aliran kerja menghilang.

Perancangan sistem informasi sumber daya manusia mungkin sangat rasional dan logis dalam menyikapi ketajaman permasalahan dan solusinya. Sayangnya, sebagian besar manajer pada umumnya bekerja dibawah serangkaian peraturan yang berbeda.. Kalangan manajer praktisi tidak seluruhnya logis dan dipengaruhi oleh berbagai tujuan.

Harus dijelaskan kepada para manajer lini dan spesialis sumber daya manusia bahwa pertimbangan manusia dan pemikiran kreatif akan selalu dibutuhkan. Para manajer harus ditunjukkan bahwa sekarang seni dan keahlian mereka sekarang akan dibutuhkan pada tingkat yang lebih tinggi dan konsekuensinya lebih bernilai bagi proses pengambilan keputusan.

Organisasi dengan sistem informasi sumber daya manusia yang terintegrasi membuka kesempatan luas untuk memotivasi para manajer. Umpan balik yang segera terhadap perputaran karyawan, tingkat persediaan keahlian, rasio finansial, dan hasil rekrutmen dapat bertindak sebagai insentif bagi keputusan yang lebih jitu dan penggunaan tenaga manajer yang lebih baik.
Sumber : online-hr.blogspot.com

1 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More